Upaya Pemerintah dalam mewujudkan Bojonegoro yang bersih, sehat dan nyaman telah dicanangkan berbagai program antara lain Gerakan Bangga Bojonegoro Bersih, Sehat, Indah, Asri dan Rapi (Gerbang Bojonegoro Bersinar) dan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC).

Permasalahan Lingkungn di Kabupaten Bojonegoro adalah kekeringan dan banjir bandang bahkan hal ini telah berjalan bertahun tahun dan menjadi penyebab kemiskinan “Endemik Property” dan terkenal sebagai daerah banjir karena dialiri sungai bengawan solo, bahasa khas Jonegoro “Nek rendeng gak iso dodhok nek ketigo ora iso cewok”  kondisi ini diperparah adanya penjarahan hutan yang terjadi pada era reformasi sehingga kawasan hutan yang semula berfungsi untuk menyimpan air sekarang fungsi hutan sebagai penyimpan cadangan air menjadi berkurang bahkan berdampak terhadap kelongsoran dan terjadi banjir, Berdasarkan data dari BPBD di Kabupaten Bojonegoro terdapat 74 desa kekeringan yang berada di 21 Kecamatan.

Upaya untuk memulihkan kondisi tersebut di kabupaten Bojonegoro juga dilaksanakan gerakan masyarakat, pemasangan biopori yang diharapkan dapat menyimpan air, kegiatan yang mudah dan setiap orang bisa melaksanakannya, tanah dilubangi sedalam 1 m dengan diameter 3-4 “ kemudian diisi dengan sampah kering (organic) dan dipadatkan kemudian ditutup dan diberi lubang supaya tanah tidak masuk, dengan sampah didalam lubang yang membusuk kemudian menjadi cacing, cacing-cacing inilah akan membuat jalan-jalan air dalam tanah.

Gerakan pemasangan biopori  dikabupaten Bojonegoro telah dilaksanakan di semua kecamatan, salah satunya Kecamatan Kapas, gerakan pemasangan biopori dilaksanaakan secara rutin setiap hari jum’at bergilir di desa-desa diwilayah dengan menggunakan alat bor biopori yang telah dibagikan oleh pemerintah secara bargantian dan sampai saat ini sudah terpasang sebanyak 1.015 lubang Biopori, se kabupaten Bojonegoro berdasarkan data yang di himpun di Badan Lingkungan Hidup jumlah lubang biopori terpasang sebanyak 2.553  Lubang, dengan lubang-lubang inilah air pada musim penghujan dapat tersimpan sebagai cadangan air dimusim kemarau dan sumur-sumur warga yang biasanya tidak keluar air pada musim kemarau tidak akan terjadi lagi setidaknya berkurang jumlahnya. (Har,S)

By Admin
Dibuat tanggal 11-05-2015
2234 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
50 %
Puas
50 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %